Sabtu, 07 April 2012

When It's All Become Ours

Mohon maaf yang sebesar2nya kepada kawan2 blogger, karena saya akui saya menulis ini dalam keadaan marah. Entah.. sepertinya saya tak mampu lagi menahan diri untuk mengungkapkan isi hati.

Puncaknya, hanya karena persoalan celana pendek. How come?? Ceritanya berawal ketika saya ingin mengganti celana, soalnya sudah gerah seharian pake jeans. Ketika saya mencari2 celana pendek saya yang satu2nya itu (maklum dua lagi masih kotor dan masih tersimpan dalam kantong plastik yang siap di bawa ke tempat loundry pakaian; intinya saya cuma punya 3 potong celana pendek), saya tak menemukannya di tempat dimana saya semula menggantungnya. Ternyata salah seorang memakainya. Saya Marah!

Sekke ku di'..??? Hanya karena persoalan CELANA PENDEK. HANYA celana pendek. Sebenarnya ini bukan karena celana pendek nya. Tapi karena ini sudah yang kesekian kalinya barang2ku dipakai tanpa izin. Saya akui saya sekke'... untuk masalah begituan. Saya tak akan pernah mempermasalahkan seandainya ketika mau minjam barang macam begitu dan saya ada, tolong tanya saya dulu, Jangan langsung nyelosor begitu boss!!! pake sana sini, sesuka hati ta'...!!

Sekali lagi ini bukan persoalan celana pendek. Tapi persoalan bagaimana anda menghargai saya. Kalau saya tidak ada tidak masalah langsung pake. Masalahnya saya ada, dan sebenarnya saya juga sangat butuh itu celana pendek. Tapi karena berhubung itu adalah celana pendek, dan itu sudah terlanjur anda pake, yaudah, pake saja!

Ini adalah kejadian yang sudah berulang kali terjadi. Saya bukan tidak mau meminjamkan barang2 saya, cuma saya terkadang khawatir itu barang dipake tidak seperti bagaimana saya memakainya. Dengan kata lain, barang2 saya tidak diperlakukan sama seperti saya memakainya ketika anda yang memakainya. Dan memang hampir selalu begitu keadaannya.

Sepatu! Sepatu casual kesayangan saya sungguh saya perlakukan sangat baik. Saya selalu hati2 menggunakannya. Karena saya sadar saya tak punya uang untuk membeli, sepatu itu saja saya minta dari kakak saya. Jarang sekali saya mau pake itu sepatu, kecuali memang perlu, kayak mau seminar atau ujian meja. Ke kampus, saya tak pernah sengaja memakai itu karena saya pikir saya masih punya sepatu lain yang bisa saya pake. Tapi apa???? Anda dengan senangnya meminjam itu sepatu karena saya tak memakainya dan dengan alasan sepatu itu lebih KEREN, padahal anda punya sepatu sendiri yang bisa dipake. Saya tak kuasa menolak karena memang saya tak menggunakannya. Harapan saya anda pakai sebagaimana saya memakainya. Tapi tidak, sepatu itu anda pakai dengan sesuka hati, tanpa sadar itu bukan punya anda. Saya sudah ikhlaskan sepatu itu anda pakai, tapi anda menggancurkan keikhlasan saya dengan tidak memperlakukan sepatu itu layaknya saya memperlakukannya. Dan betul, perlakuan anda memperpendek umur sepatu itu, tak kurang dari sebulan setelah anda menendang2kan sepatu itu layaknya sepatu bola, sepatu itu sudah sobek.

Sarung! Sudah berulang kali saya berinisiatif cuci sendiri sarung saya karena anda dengan entengnya memakainya tidur atau apalah. Padahal sudah berulang kali saya bilang, "ITU SARUNG BUAT SHOLAT". Dan tiap kali anda memakainya sangat jarang anda menyimpannya di tempat dimana anda mengambilnya. Bahkan tak pernah saya menemukan sarung itu terlipat sebagaimana anda mengambilnya pertama kali.

Kemeja!! Saya tak pernah mempermasalahkan anda memakai kemeja saya. Bahkan saya senang anda memakai kemeja saya jika saya tak memakainya, dan  anda gunakan untuk pergi interview kerja atau apa lah yang memang diperuntukkan untuk itu. Tapi sayang sekali anda justru memakai kemeja itu untuk tidur, dengan santainya. Tak pernah sadarkah anda seberapa sayangnya saya dengan barang2 saya. Kemeja itu kemeja kesayangan saya. Tapi anda sepertinya tak mau tau, yang penting anda senang, meskipun saya tidak.

Saya sayang semua barang2 saya karena saya tau sangat susah untuk membeli nya lagi. Saya bukan orang banyak uang yang bisa membeli apa saja yang saya mau. Dan kalau mau dibilang, anda bahkan jauh lebih banyak uaang daripada saya. Saya sadar keuangan saya, makanya tidak mungkin saya menggunakan setiap barang saya asal2an. Sekarang saja, kalau hujan saya selalu pakai sendal ke kantor karena sangat sayang sama sepatu kerja saya.

Perbandingannya adalah "saya saja...". SAYA SAJA yang punya sarung tidak pernah pake sarung sholat ku untuk tidur. SAYA SAJA yang punya kemeja tidak pernah mau pake itu kemeja untuk tidur. SAYA SAJA yang punya sepatu tidak mau pake itu sepatu karena masih ada sepatu lain yang bisa dipake dan saya sadar itu sepatu baiknya dipake di event tertentu. Masalahnya tidak pernah kayaknya anda menggunakan barang2 saya layaknya saya menggunakannya. Dan satu lagi, SAYA SAJA tidak bakal pinjam barangnya orang kalo saya sendiri masih punya barang sendiri. Kalo memang anda merasa PENAMPILAN itu penting kenapa anda tidak pernah berusaha untuk membeli barang2 yang akan menunjang penampilan anda? karena SAYA SAJA yang bisa dibilang lebih MISKIN dari anda masih bisa menyisihkan uang makan saya untuk membeli barang2 yang akan menunjang penampilan saya, karena memang saya berpikir penampilan itu sangat penting. kenapa anda tidak bisa? Atau anda memang hanya berpikir untuk memanfaatkan barang orang lain? Tanpa berpikir untuk memiliki barang sendiri?

Banyak sekali kekecewaan yang saya dapatkan ketika anda memakai barang2 saya. Sebenarnya saya mau ikhlas ketika anda memakainya. Tapi perlakuan anda terhadap barang2 saya tak pernah membuat saya tenang. Kini sepertinya semua barang2 saya menjadi milik kita. Bukan milik saya, karena tak dapat izin saya pun anda tetap bisa memakainya, karena ketika saya ingin memakainya pun, tak bisa kalau anda duluan yang memakainya.

Saya sudah muak!!!

Muak tingkat Dewa

Kali ini celana pendek. Jangan2 beberapa hari lagi anda tidak bilang2 akan memakai CELANA DALAM saya. atau sudah???

Kekecewaan saya juga sering terjadi ketika saya mau memakai barang2 itu tapi ternyata sudah lebih dulu anda pakai. Jadi saya pake apami??? Beberapa kali mi saya mengalah, karena ndak mungkin saya minta itu barang ketika sudah melekat di tubuh anda.

Tak pernah sadarkah anda dengan pengorbanan saya mendapatkan barang2 itu semua. Sepatu yang saya perjuangkan dengan mengemis di kakak saya. kemeja CAKAR yang saya bela2in permak dengan uang saya yang pas2an, tapi anda pakai SEMAU GUE AJA. Celana pendek yang kemarin saya jahit sendiri karena robek. Jaket yang KITA pakai dan saya selalu loundry karena kotor padahal saya harus pake ke kantor. Banyak sekali. Banyak sekali kekecewaan saya terhadap anda. Tak bisakah ko hidup tanpa menjadi parasit di kehidupan saya???

Maaf kalau saya menulis dalam keadaan marah. Saya sudah tak tahan. Saya tak mau anda membaca ini. Saya hanya ingin mengungkapkan perasaan hati saya supaya bisa tenang. daripada saya memendamnya dalam hati. Dan mohon kepada siapa saja yang membaca ini dan merasa mengenal "anda" dalam tulisan saya ini, jangan beritahu dia. Dan kalau ternyata anda terlanjur membaca ini. Anggap saja bukan anda yang saya maksud disini. Thanks!

1 comment:

Suci Mine mengatakan...

sabar bu...^_^
hem... gmn ya menangkan orang yang lagi marah...
pengennya sih nyanyiin sebuah lagu... kamu sukanya lagu apa? nnti aku nyanyikan deh... hehehe

btw, tentang barang-barang yang teman kamu pinjam, sekedar saran saja, lebih baik kamu omongin ke dia, bilang baik-baik kalau dia telah memperlakukan barang-barang yang dia pinjam dengan seenaknya dan kamu tidak suka, kamu ingin kalau barang-barang kamu dihargai supaya kamu senang meminjamkan barang pada dia, dan kalau dia begitu terus, mungkin tidak akan ada orang yang mau meminjamkan barang kepada dia... ^_^

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...